CERITA PENDEK DARI ABU YANG TERSISA

Posted by RUANG TULIS, Released on

Option


“Yang nyaris padam ternyata masih bisa menyala, asal ada yang percaya”

Dari kios buku kecil di sudut pasar itu, aku mulai menyusun ulang hidupku. Perlahan tapi pasti. Setiap pagi sebelum membuka kios, aku menyempatkan diri membaca satu atau dua bab dari buku yang belum terjual. Dari novel sastra hingga buku motivasi, semua kulahap dengan rasa lapar yang tak terpuaskan.


Bapak pemilik kios, Pak Warto, orang tua sederhana tapi bijaksana, sering berkata padaku, "Kamu ini seperti bara kecil di tengah abu, tinggal ditiup sedikit, pasti menyala."


Aku tak pernah lupa kalimat itu. Mungkin karena untuk pertama kalinya setelah lama, ada yang percaya aku masih punya nyala.


Satu hari, seorang pelanggan tetap di kios buku—seorang perempuan muda bernama Bu Lina—menawarkan bantuan. Ia bekerja di sebuah lembaga hukum dan menyukai cara bicaraku saat menjelaskan buku. “Kamu pernah kuliah hukum, ya?” tanyanya. Aku mengangguk. Ia tersenyum, lalu memberikan kartu namanya.


Beberapa hari kemudian, aku memberanikan diri mengirimkan lamaran kerja. Hanya sebagai staf administrasi magang, tapi aku tak peduli. Yang penting pintu itu terbuka. Dan benar saja, beberapa minggu kemudian aku mendapat panggilan. Aku diterima.


Hari-hari di lembaga hukum itu tidak mudah. Aku harus menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang cepat, aturan ketat, dan tekanan dari atasan yang tak mengenal ampun. Tapi aku tidak mengeluh. Tidak setelah semua yang pernah aku lewati.


Aku mulai menunjukkan kemampuan. Menulis laporan, meneliti berkas-berkas kasus, bahkan diminta membantu menyusun dokumen hukum. Aku bekerja lebih keras dari siapa pun, datang lebih pagi dan pulang paling akhir. Satu per satu senior mulai mengenalku. Dan perlahan, rasa percaya diri yang sempat hilang mulai kembali.


Dalam diam, aku mulai menyusun kembali mimpiku. Mungkin aku memang tak seberuntung teman-temanku yang langsung mendapat pekerjaan bergaji besar setelah lulus. Tapi aku punya sesuatu yang mereka belum tentu punya—ketabahan.


Dan dari abu yang tersisa, aku mulai menyala kembali


 

Komentar

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset